By using this site, you agree to the Privacy Policy and Terms of Use.
Accept
Teletech
  • Technopedia
  • Cyber
  • Aplikasi
  • Komputer
  • | Redaksi
  • | Kontak
Sabtu, 2 Agustus 2025
  • AI
  • Gadget
  • Gaming
  • Startup
  • Hardware
  • Software
  • Review
Telegraf
TeletechTeletech
Font ResizerAa
Cari
  • AI
  • Gadget
  • Gaming
  • Startup
  • Hardware
  • Software
  • Review

Trending →

AI Google Kalah Saing Dengan Remote Working

Oleh : Tele Tekno Senin, 19 Agustus 2024 | 09:39 WIB

Aplikasi Yang Bisa Uji Kemampuan AI di Laptop dan Smartphone

Oleh : Tele Tekno Senin, 19 Agustus 2024 | 09:46 WIB

Capcom Hidupkan Kembali Game Dead Rising Dengan Grafis 4K

Oleh : Tele Tekno Senin, 19 Agustus 2024 | 09:44 WIB

Perusahaan induk TikTok luncurkan Jimeng AI

Oleh : Tele Tekno Senin, 19 Agustus 2024 | 09:23 WIB

Google luncurkan Imagen 3

Oleh : Tele Tekno Senin, 19 Agustus 2024 | 09:22 WIB
Copyright © 2024 Teletech. KBI Media. All Rights Reserved.
Gaming

Apple setujui aplikasi marketplace Epic Games di Eropa

Tele Tekno
Tele Tekno Diterbitkan : Jumat, 16 Agustus 2024 | 20:55 WIB
Bagikan
Waktu Baca 4 Menit
Bagikan

[ad_1]

Jakarta (ANTARA) – Setelah beberapa kali ditolak, Apple akhirnya menyetujui peluncuran aplikasi marketplace pihak ketiga dari pembuat Fortnite, Epic Games, di Uni Eropa, demikian seperti dikutip dari TechCrunch, Jumat (5/7) waktu setempat.

Sebagai bagian dari ketentuan yang diizinkan oleh Digital Markets Act (DMA) Uni Eropa, Epic mengumumkan awal tahun ini bahwa mereka berencana untuk membawa kembali toko digital dan game andalannya, Fortnite, ke iOS di Eropa.

Namun, pada Jumat (5/7), Epic Games mengungkapkan melalui X (sebelumnya Twitter) bahwa Apple telah dua kali menolak pengajuan mereka karena khawatir bahwa Toko Permainan mereka terlalu mirip dengan App Store Apple.

Baca juga: Epic Games Store kembali hadir di iPhone, khusus di Eropa

Baca juga: Disney investasikan Rp23,4 triliun pada pengembang gim Epic Games

Epic kemudian mengatakan bahwa mereka akan membawa masalah ini ke regulator Eropa untuk ditinjau.

Pada hari yang sama, Apple menyetujui aplikasi marketplace pihak ketiga tersebut dengan syarat bahwa Epic Games akan melakukan perbaikan yang diperlukan dalam pembaruan berikutnya.

Menurut unggahan di X, Epic Games awalnya mengatakan bahwa Apple menolak pengajuan mereka karena detail seperti posisi tombol “Install” untuk game, yang dikatakan Apple terlalu mirip dengan tombol “Get” milik mereka.

Epic juga mengatakan bahwa penolakan tersebut karena label “in-app purchase” yang terlalu mirip dengan label milik Apple.

Epic berargumen bahwa mereka menggunakan konvensi penamaan yang sama yang merupakan standar di toko aplikasi populer pada platform lain.

Perusahaan juga menyebut penolakan tersebut sebagai “sewenang-wenang, menghalangi, dan melanggar DMA,” serta mengatakan bahwa mereka telah membagikan kekhawatiran mereka dengan Komisi Eropa.

Pada Jumat sore, Apple menyatakan telah menyetujui aplikasi Epic Sweden AB Marketplace tetapi menambahkan bahwa pembuat game tersebut masih perlu melakukan perbaikan yang diminta Apple.

Baca Juga :  Gaet penerbit Inggris, Agate rilis game "Celestia: Chain of Fate"

Sesuai Bagian 2.3 (G) dari perjanjian pengembang Apple, Epic Games setuju untuk tidak membuat Toko Permainannya terlihat terlalu mirip dengan App Store, kata pembuat iPhone tersebut.

Apple mencatat bahwa Epic umumnya mengikuti pedoman ini, kecuali untuk desain dan salinan tombol unduhan. Apple juga mengatakan bahwa aplikasi Fortnite dari Epic Games sudah disetujui.

Kasus Epic merupakan contoh profil tinggi bagaimana ketatnya Apple dalam menerapkan aturan baru yang mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga di iOS untuk pertama kalinya.

Penolakan berlebihan juga dapat menghalangi pengembang lain yang tertarik untuk mencoba saluran distribusi mereka sendiri.

Di bawah aturan baru DMA, Apple diharuskan mengizinkan toko aplikasi pihak ketiga di iPhone karena raksasa teknologi tersebut dianggap sebagai “penjaga gerbang” di bawah hukum UE.

Pengembang aplikasi juga dapat beralih ke seperangkat aturan DMA baru yang memungkinkan mereka mengurangi komisi atas pembelian dalam aplikasi di App Store, meskipun proses tersebut masih melibatkan biaya di bawah struktur baru yang rumit yang membuat pengembang membayar Apple untuk penggunaan teknologinya.

Epic telah berjuang melawan Apple selama bertahun-tahun untuk menemukan cara menjangkau pelanggannya di iPhone tanpa harus membayar komisi atas pembelian dalam aplikasi.

Perusahaan membawa kasus ini ke pengadilan di AS, di mana mereka akhirnya kalah dalam sebagian besar poin, gagal membuktikan bahwa Apple adalah monopolis.

Namun, keluhan Epic yang terus berlanjut membuat Apple sempat menghentikan akun pengembang pembuat game tersebut di UE, sebelum regulator UE kembali turun tangan. Sejak itu, Epic Games berjanji untuk meluncurkan Fortnite di iOS dan iPad di UE dan membawa Toko Permainannya ke pasar.

Baca juga: Apple keberatan sediakan pembayaran di luar sistem

Baca Juga :  Keuntungan Nintendo turun 55 persen

Baca juga: Epic Games minta Apple patuhi perintah pengadilan

Baca juga: Apple diperintahkan mengendurkan aturan pembayaran di App Store

 

Penerjemah: Fathur Rochman
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2024

[ad_2]

Source link

Bagikan Artikel
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print

Artikel Terbaru

AI Google Kalah Saing Dengan Remote Working
AI
Aplikasi Yang Bisa Uji Kemampuan AI di Laptop dan Smartphone
AI
Capcom Hidupkan Kembali Game Dead Rising Dengan Grafis 4K
Gaming
Perusahaan induk TikTok luncurkan Jimeng AI
Technopedia
Google luncurkan Imagen 3
Gadget
- Iklan -

Lainnya Dari Teletech ↷

Nuon bersiap rilis game “DreadHaunt”

Minggu, 18 Agustus 2024 | 20:11 WIB

Meta tunda proyek gim “Grand Theft Auto: San Andreas” versi VR

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 21:14 WIB

Epic Games rilis aplikasi toko digital di Android dan iOS

Sabtu, 17 Agustus 2024 | 20:13 WIB

Nintendo umumkan bakal tutup layanan perbaikan konsol Wii U

Jumat, 16 Agustus 2024 | 19:54 WIB
  • Technopedia
  • Cyber
  • Aplikasi
  • Komputer
  • | Redaksi
  • | Kontak

Teletech kanal micro site update berita teknologi terkini part of Telegraf Kawat Berita Indonesia.

Teletech
  • AI
  • Gadget
  • Gaming
  • Startup
  • Hardware
  • Software
  • Review
Teletech

Copyright © 2024 Teletech. KBI Media. All Rights Reserved.

Our Newsletter

Subscribe now for a front-row seat to the latest in technology, marketing strategies, and market trends – Your Gateway to Innovation

Zero spam, Unsubscribe at any time.